Cara merawat Guppy jenis AFR


Banyak dulur-dulur guppies khususnya para pemula dibuat bingung kliyengan, masalah gimana cara merawat jenis guppy AFR (albino full red)

Memang bagi pemula, guppy yang satu ini terbilang rewel, ia sangat rentan sakit dan mudah mati, bila kurang memahami cara perawatannya. Banyak dari para pemula dibuat prustasi, berkali-kali gagal piara jenis ini.

AFR tergolong jenis guppy mahal, warnanya yang memerah dengan ekor dan dorsal melambai membuat banyak penghoby tergila-gila, tidak heran jenis ini laris manis permintaan. 

Makanya tidak heran banyak penggiat guppy mencoba membiakkan jenis ini baik mereka yang sudah ahli ataupun para pemula.

Bagi dulur-dulur  yang sudah ahli "suhu guppy", penanganan jenis ikan guppy ini mungkin sepele dan mudah, baik dalam perawatan maupun pembiakannya. 

Tentu hal ini berbeda dengan mereka yang masih baru memulai alias pemula.

Dalam beberapa kesempatan ngobrol dalam komunitas guppy di tempat saya, kebanyakan temen pemula sering mengeluhkan kesusahan mereka saat merawat guppy AFR ini.

Persoalan pertama yang sering ditemui para pemula yakni kehilangan burayak atau anakan yang baru netas. Hal tersebut terjadi karena kelalaian atau bisa jadi faktor ketidaktahuan mengenai sifat dan karakteristik dari ikan guppy jenis ini. 

Rata-rata guppy yang bermata merah atau albino, biasanya kanibal memangsa anaknya sendiri. Untuk itu perlu dibuat ram-ram yaitu sejenis wadah berlubang atau punya cela agar ketika si indukan netas burayak bisa keluar dari lobang tersebut, sehingga burayak aman dari indukan.

O ya, cukup indukan betina saja yang kita masukan dalam wadah yang dimaksud, pejantan sebaiknya di istirahatkan atau kita campurkan dengan betina lainnya. 

Jenis guppy ini sedikit berbeda dengan yang lainnya, ia cenderung menyukai air stabil. Ya iya sih memang semua ikan butuh hal demikian, akan tetapi ikan ini akan bermasalah ketika kita sering gonta ganti air.

Dalam hal tersebut secara pribadi saya jarang melakukan penggantian air, cukup saya tambahkan air baru ketika selesai pembersihan (sipon) aquarium atau wadah lainnya.

Air tambahan biasanya sudah saya siapkan beberapa hari sebelumnya. Air tersebut saya kasih 5 sendok garam, dua lembar daun Ketapang plus kasih obat biru (methyland blue) secukupnya.

Takaran tersebut saya pakai untuk kebutuhan air satu pasuh (volume dua galon air mineral).

Tidak kalah pentingnya juga bahwa sebelum saya memiliki indukan, beberapa kali saya mengalami kematian indukan AFR yang baru saya beli. 

Tentunya ya..bagi saya  tidak sedikitlah uang buat meminang indukan pada kategori tertentu, maklum saat itu saya benar-benar nafsu, kata dulur cerbon sih "demen bleg-blegan"😁😁

Setelah saya pikir-pikir sambil merunut tiap proses yang saya lakukan, ternyata dari sekian kejadian yang saya alami, ada satu hal penting kurang saya perhatikan.

Bahwa setiap mahluk hidup perlu adaptasi, inilah yang kemudian menjadi acuan saya untuk membeli calon-calon indukan di usia muda.

Pada tiap wilayah keadaan suhu, cuaca dan air tentu tidak sama. Dengan begitu perlu kita perhatikan stamina dari ikan yang ingin kita pelihara. Nah dengan kondisi ikan yang masih muda inilah, persoalan perbedaan keadaan tersebut bisa diatasi.

Bagaimanapun kondisi ikan yang masih muda tentunya bisa lebih kuat dengan kondisi perubahan air dan lainnya, termasuk perbedaan service dari pemilik lama dengan majikan baru.

Dengan beberapa langkah-langkah diatas saya sekarang bersyukur, karena kerugian dalam pembiakkan ikan Guppy jenis AFR ini dapat saya minimalisir. Bahkan pada hari-hari sekarang sudah banyak menuai hasil.

Comments

HITS POST

6 jenis ikan sepat hias yang cocok untuk akuarium

Mengenal ikan sepat hias jantan dan betina berikut cara membudidayakannya

Mengenal Ikan Channa