Panduan lengkap budidaya Ikan komet

 

Profil ikan komet

Tahun 1720 merupakan tahun pertama kalinya ikan mas komet oleh penduduk cina dibudidaya kan. Dan seperti yang telah dijelaskan pada tulisan saya sebelumnya bahwa ikan mas komet termasuk jenis ikan mas koki dengan bentuk ekor tunggal. Pada dasarnya jenis ikan komet maupun ikan mas koki ini berasal dari keluarga yang sama yaitu keluarga cyprinidae. 

Ikan mas komet sangat cocok dengan kondisi air dingin,  ia memiliki daya tahan tubuh kuat terhadap cuaca dimusim hujan, oleh karenanya ikan ini bisa dijadikan pilihan untuk mengisi kolam taman. Seperti namanya ikan ini mirip dengan benda luar angkasa yakni comet (bintang berekor), disamping memilki sirip yang besar sirip ekor ikan ini panjang melambai ketika berenang. 

Selain memiliki keindahan warna serta bentuk tubuh yang unik, gerak gerik ikan mas komet juga sangat menarik enak dipandang mata. karenanya banyak orang menyukai dan ingin memiliki ikan jenis ini, hal demikian tentu sangat berdampak positif terhadap harga ikan jenis ini, dimana sampai saat ini harganya masih tetap stabil dibandingikan hias lain.

Untuk memelihara ikan mas komet sebaiknya diarea luas dan terbuka, karena ikan mas jenis ini bisa tumbuh besar hingga mencapai 35 cm, sebagaimana ikan mas shubunkin ikan ini juga dapat dipelihara dalam akuarium dengan standard air minimal 30-40 galon. Agar dapat menciptakan kenyamanan pada ikan mas komet ini maka sebaiknya ditangki akuarium ataupun kolam perlu dikasih tanaman.

Seperti sudah disebutkan diatas bahwa ikan komet sangat cocok dengan air dingin maka tanaman yang cocok adalah spesies tanaman yang tahan suhu rendah seperti anubias, elodea (egeria), crinum dan java moss.

Dan dibagian bawah media baik akuarium ataupun kolam taman harus ditutup  dengan pasir berbutir besar, hal ini selain dapat meningkatkan kenyamanan bagi ikan tersebut juga dapat membantu melindungi telur barangkali terjadi pemijahan.

Makanan ikan mas komet bisa berupa pelet atau serpihan, yang terpenting pada saat pemberian pakan harus bervariasi termasuk sayuran. Takaran makanan yang akan diberikan harus disesuaikan juga dengan suhu airnya.

Nah, barangkali dulur tertarik dan mau mencoba untuk memelihara atau membudidayakan ikan ikan komet ini, ada baiknya terlebih dahulu simak langkah-langkahnya seperti dibawah ini:

Persiapan wadah pemijahan 

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam proses pemijahan adalah mempersiapkan wadah atau tempat  pemijahannya. Sebelum media tersebut digunakan terlebih dahulu sebaiknya akuarium ataupun media apapun yang akan digunakan harus  benar-benar steril, bersih dan kering. Untuk ukuran  akuarium pemijahan sebaiknya yang luas, mampu menampung kapasitas 30-40 galon air. Minimal bisa kita gunakan akuarium dengan ukuran 80x40x40 cm.
 
Sebagaimana media pemijahan, air yang akan digunakan harus berkualitas, steril dari bibit penyakit dan racun serta memiliki kandungan pH yang baik. Air memiliki peran penting sebagai lingkungan hidup ikan, maka tentunya air yang dipersiapkan jangan asal-asalan.

Jangan sekali-kali berani menggunakan air yang baru didapat, baik dari sumur ataupun sumber lainnya langsung dipakai pemeliharaan maupun untuk pemijahan. Hal tersebut seringkali berdampak negative terhadap kesehatan ikan didalamnya. Karena ada kemungkinan air mengandung zat-zat beracun yang dapat membunuh ikan, untuk itu disarankan air terlebih dahulu diendapkan serta diaerasi minimal selama 24 jam sebelum digunakan. Untuk ketinggian air pada akuarium sebagaimana ukuran akuarium diatas idealnya 30 cm.

Ikan komet tergolong grup ikan hias air tawar yang tidak dapat memelihara telurnya sendiri. Ketika selesai pemijahan telur yang mereka keluarkan tidak mereka jaga, bahkan kalau induk tidak segera diangkat setelah tuntas pemijahan maka telur- telur tersebut bisa mereka makan.

Untuk mencegah sekaligus agar telur- telur tersebut aman terlindung maka sebaiknya media pemijahan diberi tanaman air baik yang tumbuh mengapung ataupun yang bisa tumbuh didasar, dimana tanaman tersebut dapat berfungsi sebagai area menempelnya telur.

Sebelum tanaman air dimasukan kedalam akuarium pemijahan, terlebih dahulu direndam dengan larutan methylin blue dosis 100 ppm selama 5-10 menit. Tujuannyaagar tanaman  air yany dimasukkan kedalam akuarium steril, aman dari bakteri atau pathogen yang melekat  pada tanaman air tersebut.

Menentukan induk

Langkah ini ditempuh dengan cara memilih dengan menyeleksi indukan yang sudah masak gonad. Indukan yang dimaksud memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Pada sirip dada pejantan terlihat bintik-bintik menonojol bila diraba terasa kasar, dan saat diurut pelan kearah lubang genital keluar cairan putih.
  • Pada sirip betina nampak ada bintik-bintik tetapi jika diraba terasa halus. Perutnya berisi telur membesar tetapi terasa lembek dengan lubang genital kemerah-merahan dan bila diurut dari lubang genital akan keluar cairan berwarna kuning bening.

 

Pemijahan

Setelah didapat indukan jantan maupun betina sesuai kriteia diatas, langkah selanjutnya adalah memasangkan atau menjodohkan keduanya. Masukkan indukan tersebut kedalam media penjodohan yang telah dipersiapkan. Apabila terlihat indukan jantan mengejar betina dan sang betina tidak nampak ketakutan, berarti penjodohan tersebut sukses dan indukan –indukan tersebut natinya bisa dimasukkan bersama kedalam media pemijahan.pemijahan.

Tetapi apabila dalam penjodohan tersebut pejantan diam, tidak mengejar ataupun sibetina nampak stress ketakutan, sebaiknya penjodohan dihentikan. Ganti dengan indukan lain dari hasil penyeleksian tersebut sampai didapat indukan yang dimaksud.

Waktu pemijahan biasanya terjadi saat malam hari sampai subuh bahkan terkadang hingga pagi hari. oleh karenanya saat memasukkan indukan kedalam media pemijahan sebaiknya sore hari. Biasanya saat matahari terbit kondisi telur-telur sudah  pada menempel pada tanaman air (substrat; bahan lain) yang  telah dipersiapkan.

Penetasan telur

Seperti telah dijelaskan diatas, karakteristik ikan komet termasuk ikan hias tawar yang tidak bisa memelihara telurnya, jadi yang harus dilakukan adalah mengangkat indukan tersebut dipindah ke media lain untuk diberi perawatan.

Antara 2-3 hari umumnya telur-telur tersebut menetas, dan saat itu tanaman air yang ada di akuarium baiknya diangkat. Anak ikan (burayak) pada usia tersebut tidak perlu diberi makanan karena mereka masih memiliki persediaan pada yolk sacnya ( cangkang kuning telurnya ).

Untuk menjaga agar kehidupan burayak terus berlangsung dengan baik, akuarium pemijahan tersebut perlu diberi aerasi. Adapun dalam penggunaan aerasi ini arus dihasilkan jangan terlalu kuat, usahakan yang kecil saja agar tidak mrembuat larva atau burayak terganggu atau tersapu karena arus aerasi tersebut.

Pemeliharaan larva

Pada saat telur –telur ikan komet itu menetas, langkah yang selanjutnya adalah menyiapkan media pemeliharaan untuk larva atau burayak. Disamping karena khawatir jumlah kehidupan larva terlalu padat, media pemeliharaan juga bisa digunakan untuk budidaya kutu air terlebih dahulu, dimana nantinya saat kutu air disitu tumbuh dan berkembang bertepatan pada  hari usia larva 5 hari, larva yang ada di akuarium pemijahan kemudian dipindahkan ke media pemeliharaa yang berisi kutu air tersebut.

Jika dalam 7 hari kutu air terlihat sudah habis, larva bisa dicoba diberi pakan pabrikan yang bertekstur serpihan lembut. Dan seiring pertumbuhan dan usia burayak jenis pakan yang diberikan juga terus disesuaikan. pada usia sebulan saat ikan komet mulai banyak terlihat bentuknya maka sebaiknya perlu melakukan penyortiran. Disamping tujuannya agar bisa diperoleh ukuran yang sama juga untuk memilih anakan ikan yang berkualitas dan tidak.

Ok , mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu dulur semua, terus berkarya dan salam P R U P U S  selalu…..

Comments

HITS POST

6 jenis ikan sepat hias yang cocok untuk akuarium

Trik buat ikan Guppy ekor lebar.

Mengenal ikan sepat hias jantan dan betina berikut cara membudidayakannya