Mengenal jenis–jenis ikan diskus dan fakta lainnya


A. Mengenal jenis–jenis ikan diskus

Ikan discus dengan nama latin Symphysodon Discus merupakan ikan hias favorit banyak orang. Bentuk ikan ini sangat unik; pipih bundar, dengan panjang tubuh mencapai 15-25cm, memiliki sirip besar memanjang dan warna yang bervariasi .

Seperti pada umumnya ikan hias, ikan discus juga memiliki banyak jenis. Diantara jenis-jenis ikan discus tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ikan discus leopard

Jenis-jenis ikan discus

Ikan discus jenis ini memiliki corak yang menarik menyerupai macan tutul. Sisik ikan ini didominasi warna merah yang tampak kontras dengan warna putih sebagai dasarnya. Dari sisi tubuh ikan timbul warna kebiru-biruan saat tubuh ikan discus ini terkena cahaya. Tampilan discus yang satu ini benar-benar cantik dan pantas dicari banyak penghobi. 

2. Ikan discus blue diamond

Jenis-jenis ikan discus

Seperti namanya ikan discus jenis ini memiliki warna utama biru, mirip warna kulit telur asin. Harga ikan jenis ini sering dipengaruhi terang dan bersihnya dari warna birunya tersebut. Semakin bersih dan terang maka semakin mahal pula harganya. 

Ikan discus jenis ini memiliki keunikan tersendiri, dimana ikan ini mampu menampilkan bias tubuhnya saat keadaan gelap ataupun dikeremangan. Seperti kemampuan yang dimiliki hewan kunang-kunang, ikan discus jenis ini sangat mengesankan.

3. Ikan discus gold yellow

Jenis-jenis ikan discus

Ikan discus jenis ini mempunyai pola sisik polos, sama dengan ikan discus blue diamond. Ikan jenis ini memiliki warna mata kuning kemerahan dan tubuh kuning keemasan dengan sirip berwana hitam. Disekitar kepala dan sirip ikan discus ini nampak ada garis-garis putih. Jenis ikan discus ini cukup unik dan layak untuk dikoleksi.

4. Ikan discus green

Jenis-jenis ikan discus

Jenis ikan discus green ini tidak seperti ikan discus lainnya yang memiliki riwayat asal dari sungai Amazon. Riwayat asal ikan discus green ini dari sungai Senteran dan danau Tefe, Brasil. Ikan discus ini memiliki warna hijau kebiru-biruan dengan corak garis coklat kemerahan. Jenis ini tak kalah menarik dengan jenis ikan discus lainnya. Ikan ini bisa menjadi alternative buat yang baru mencoba discus, karena harga jenis ini masih sangat bersahabat.

5. Ikan discus marlboro

Jenis-jenis ikan discus

Banyak orang menyebut jenis ikan discus ini dengan sebutan discus red melon, sebutan tersebut lantaran warna tubuhnya yang jingga kemerahan seperti buah melon. Sementara warna pada bagian kepala dari jenis ikan discus ini adalah putih kekuningan. Jenis discus Marlboro juga memiliki sepasang mata berwarna merah. Discus Marlboro ini merupakan salah satu jenis discus yang sulit dicari dipasaran dan termasuk discus yang memiliki harga mahal.

6. Ikan discus checker board pigeon

Jenis-jenis ikan discus

Jenis ikan discus ini memiliki corak merah diseluruh bagian tubuhnya dengan warna dasar putih. Untuk warna pada bagian kepala discus jenis ini; kuning. Sementara warna matanya mengikuti warna garis yang terdapat pada tubuhnya. Tampilan jenis discus checker board pigeon sangat impresif dan layak masuk daftar koleksi ikan hias peliharaan.

7. Ikan discus red ribbon

Jenis-jenis ikan discus

Ikan discus red ribbon memiliki corak garis warna merah dengan warna dasar putih kekuning-kuningan. Pola yang terdapat pada tubuh ikan discus red ribbon ini lebih bundar serta tak beraturan. Warna sirip jenis ini kebanyakan bening kemerahan, kendati juga ada yang biru muda ataupun lainnya termasuk hitam. Diskus jenis ini dikenal saat ini punya nilai jual sangat tinggi, bahkan kategori termahal didunia.

8. Ikan discus pearl pigeon

Jenis-jenis ikan discus

Meski terdapat nama pigeon, jenis discus ini lain jenis dengan ikan discus checker board pigeon. Tubuh ikan discus ini memiliki ukuran kecil. Warna ikan discus ini merah menyala dan terdapat bintik-bintik putihnya, warna merahnya tersebut  persis  merah buah strawberry. Tampilan ikan discus yang satu ini sangat manis dan menggemaskan.


B. Mengenal fakta lain ikan discus

i. Makanan dan pemeliharaan ikan discus

Makanan yang tepat serta pemeliharaan yang baik merupakan dua piranti penting yang tidak terpisahkan dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan discus. Jenis asupan makanan yang dibutuhkan ikan discus bisa berupa pakan organic atau alami juga pakan-pakan buatan atau pabrikan. Pakan-pakan buatan biasanya berupa pelet dan serpihan, sementara untuk pakan jenis organic diantaranya larva serangga, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, cacing darah, cacing tanah, infusoria, rotifera ataupun artemea. Jenis-jenis pakan tersebut dapat diberikan sesuai dengan ukuran usia dan kebutuhan ikan discus.

Untuk media atau tempat tinggal ikan discus, karena tujuannya untuk memperoleh keindahan ikan discus maka tentunya media yang digunakan harus dapat menampilkan keberadaan ikan diskus itu   didalamnya, dan media yang sesuai untuk itu adalah media jenis akuarium. Sebenarnya dalam proses budidaya jenis media akurium ini sangat cocok digunakan, karena lebih efektif dalam memonitoring dan juga meudahkan perawatan.

Ukuran akuarium harus disesuaikan pula dengan kapasitas dari ikan yang dimasukan. Jenis ikan discus ini merupakan sepesies yang suka bergerombol maka dipastikan dalam satu media jumlahnya akan lebih dari satu. Untuk itu sebaiknya ukuran akuarium yang digunakan harus luas atau sesuai kebutuhan.

Selain itu pengelolaan kualitas air harus diperhatikan dengan serius. Suhu air yang dibutuhkan ikan diskus sekitar 25-30⁰C, dengan tingkat pH 6.5-7. Akuarium sebaiknya juga diberi kayu apung agar ikan discus cepat beradaptasi. Demikian juga alat aerasi, alat ini berguna untuk menjaga kebutuhan oksigen terlarut di dalam akuarium tersebut. 

Kebersihan dalam akuarium tidak boleh  dilalaikan, untuk menjaganya perlu secara rutin untuk melaksanakan penyiponan. Kegiatan penyiponan harus dilakukan minimal sekali dalam sehari, jangan lupa pula menambahkan kembali  volume air yang berkurang akibat penyiponan tersebut.

Setiap minggu lakukan pergantian 50 % air dalam media dengan air baru dan untuk setiap bulan nya lakukan pengurasan total, membersihkan akuarium sekaligus mengganti total air dalam akuarium tersebut. Air yang digunakan saat penambahan atau perggantian total sebaiknya selalu dipersiapkan dalam media penampungan sambil diberi aerasi.dan kalau memungkinkan pasang tangki injeksi CO2 agar kualitas air tetap.terjagadengan baik.

ii. Penyakit Diskus

Sama seperti ikan lainnya, ikan Discus dapat mengembangkan banyak sekali masalah kesehatan yang berbeda. Pada artikel ini, saya akan menyebutkan beberapa yang paling umum terjadi. Dengan mengidentifikasi masalah kesehatan pada tahap awal, Anda akan meningkatkan peluang Anda untuk mengobati Diskus Anda kembali ke pemulihan. 

Cara terbaik untuk mencegah atau mengurangi risiko penyakit pada ikan discus adalah dengan menjaga ikan discus tersebut pada lingkungan yang direkomendasikan. Lingkungan yang dimaksud  tersebut adalah tempat atau media dengan suhu yang sesuai, kimia air yang benar, jumlah limbah nitrogen yang rendah, terhindar dari perubahan air mendadak serta tersedianya asupan makanan yang tepat.

Seperti juga ikan hias lainnya ikan discus ini memiliki banyak masalah dengan kesehatannya. Maka dalam upaya penanggulannya terhadap kesehatan ikan ini, selain pencegahan sebagaimana cara diatas, pemelihara harus mampu mengidentifikasi masalah kesehatan lebih awal. Hal ini agar pemelihara memiliki peluang untuk melakukan pengobatan dan pemulihan. Dibawah ini ada beberapa penyakit yang sering terjadi pada ikan ikan diskus, diantaranya:

Lubang di Kepala

Lubang dikepala atau hole in the head merupakan penyakit umum pada jenis cichlid besar tertentu, termasuk ikan Discus. Penyakit ini harus segera ditangani jangan sampai membiarkannya berkembang besar. Penanganan cepat dengan segera merawatnya selagi masih kecil adalah tindakan yang tepat. Perlu diketahui bekas luka yang ditinggalkan penyakit ini bersifat permanen. Salah satu metode yang sering banyak dilakukan dalam menangani penyakit jenis ini adalah dengan cara menaikkan suhu air dan menahannya pada level 36⁰C. Metode ini  harus dijalankan selama seminggu sampai sepuluh hari. Untuk mengimbangi kondisi demikian agar kondisi oksigen terlarut tetap terjaga sesuai kebutuhan ikan, maka perlu dikombinasikan dengan peningkatan aerasi

Adapun dengan peningkatan suhu air ini membuat ikan discus stress, sebaiknya segera turunkan saja dan ganti dengan cara lainnya. Mungkin bisa dicoba dengan pengobatan metronidazol ( dijual dengan merk flagyl) yang diberikan secara oral atau mencampurnya kedalam pakan pada tiap tiga hari sekali.

Kebetulan insang

Cacing insang adalah jenis parasit eksternal yang perlu diwaspadai ketika ikan discus masih di usia benih. Parasit ini dapat merusak insang sehingga ikan kesulitan bernafas dan berenang kacau. Cacing insang inipun bisa mengakibatkan ikan.menjadi kejang bahkan lumpuh total. 

Parasit ini pada ikan dewasa tidak begitu berpengaruh. Induk yang terinfestasi cacing ini seringkali cukup sehat untuk bertelur. Parasit pada induk tersebut akan mulai menular saat benih dari keturunan induk yang terinfestasi parasit tersebuti mulai bertumbuh besar. 

Untuk mengatasi parasit ini agar tidak menjalar pada benih, maka secepatnya putuskan saja hubungan benih tersebut dari induknya. Caranya dengan memindahkan benih tersebut ke media akuarium lain. Adapun pengobatan lain untuk mengatasi parasit ini bisa dengan menggunakan formalin.

White Spot, Velvet dan Costia

Penyakit White Spot (Ich), Velvet dan Costia ini sebenarnya jarang terjadi pada ikan discus kalau saja kondisi suhu air terjaga dengan baik. Jenis-jenis penyakit tersebut sangat takut pada kondisi air yang suka dengan suhu tinggi ini. Kalaupun memang terjangkit maka untuk mengatasi sebaiknya naikkan saja suhu air akuarium sampai dilevel 34⁰c selama 10 hari.

Parasit internal

Diskus dapat menampung parasit internal tanpa benar-benar sakit, tetapi dalam beberapa situasi parasit akan mulai tumbuh secara eksponensial dan kemudian dapat menimbulkan ancaman serius bagi ikan Anda. Tanda-tanda peringatan umum adalah kekurusan dan kotoran putih. Sulit untuk mendiagnosis dengan tepat parasit mana yang bertanggung jawab tanpa melakukan otopsi, tetapi banyak parasit yang berbeda untungnya sensitif terhadap pengobatan Metronidazol (Flagyl). Meningkatkan suhu air dan memberikan aerasi tambahan juga dianjurkan.

Parasit internal ini sulit untuk diidentifikasi kecuali dengan cara diotopsi. Gejala yang nampak pada ikan discus biasanya akan mengalami kekurusan dan kotoran yang keluar berwarna putih. Dan cara untuk  mengatasi penyakit yang diakibatkan parasit ini bisa dengan menggunakan obat metronidazol (merk Flagyl). Atau bisa juga dengan cara menaikan suhu air yang tentunya juga dibarengai dengan peningkatan kapasitas aerasi.

Penggunaan metronidazol dilakukan dengan cara perendaman pakan kedalam 200 ml air yang telah dicampur dengan 10ml metronidazol selama kurang lebih 1 jam. Pemberian pakan dengan cara perendaman tersebut dilakukan pada tiap 2 hari selama 10 hari.

 Jika ikan discus sudah didapati dalam kondisi tidak mau makan makan langkah yang perlu ditempuh adalah dengan cara memasukan makanan tersebut mengunakan jarum suntikan tanpa jarum.Takaran pakan yang digunakan adalah satu bagian metronidazol ditambah dua bagian Liquid fry food dan tiga bagian air. Masukan campuran tersebut kedalam jarum suntikan lalu tekan jarum suntikan tersebut sekitar 2ml campuran kedalam mulut ikan discus yang kita baringkan pada handuk basah, setelah iru biarkan beberapa saat sampai campuran itu tertelan, baru kemudian ikan kembali kita masukkan dalam akuarium perawatan. Pemberian pakan seperti ini dilakukan dua kali sehari sampai kondisi ikan discus pulih.

Infeksi bakteri 

Infeksi bakteri banyak terjadi pada ikan discus dengan kondisi akuarium yang tidak dirawat. Terkadang memang kalau lagi naas bisa juga menimpa akuarium “rekomended”. Secara kasat mata bakteri ini sulit diidentifikasi kecuali akses ke laboratorium. 

Untuk mengatasi bakteri infeksi ini bisa dengan menggunakan Chloromycetin yang banyak dijual ditoko-toko ikan. Gunakan yang bebentuk bubuk, takaran untuk 100 liter air cukup 1 sendok teh chloromycetin. Obat ini  bereaksi selama 20 jam, namun untuk pemberian dosis kedua agar aman sebaiknya setelah dua hari kemudian. 

Demikian ulasan kali ini mudah-mudahan bermanfaat. Atas segala salah maupun khilafnya, penulis mohon maaf dan terimakasih buat dulur semua yang berkenan mampir diblog Ifarelguppy+ ini. Untuk pendapat saran silahkan kirim di kolom komentar, salam P R U P U S slalu ……………… ………… ……………. 


Comments

HITS POST

6 jenis ikan sepat hias yang cocok untuk akuarium

Mengenal ikan sepat hias jantan dan betina berikut cara membudidayakannya

Mengenal Ikan Channa