Mengenal cara pemeliharaan larva dan pembesaran benih ikan manfish

 

ikan manfish
sumber: gardaremaja.blogspot.com

Melanjutkan postingan sebelumnya “ Mengenal ikan manfish jantan dan betina berikut cara membudidayakannya ” , kali ini penulis ingin berbagi tips atau cara mengenai pemeliharaan ikan manfish dimulai dari larva sampai pembesaran benih. Semoga ulasan yang bakal penulis sampaikan dapat sedikit membantu, dulur-dulur semua yang mungkin saat ini sedang butuh info mengenai cara pemeliharaan ikan manfish. Baik, biar gak banyak waktu silahkan langsung saja dulur simak ualasan berikut ini.


A. Pemeliharaan Larva Ikan Manfish

Usia larva merupakan masa krusial dan kritis, pemeliharaan ikan di usia larva adalah tahapan paling sulit dalam proses pembenihan. Disamping pada usia ini sangat sensitive, kondisi tubuh larva juga masih lemah sehingga diperlukan perawatan yang tepat.Pemeliharaan larva ini dilakukan masih pada media akuarium penetasan. 

Mengenal cara pemeliharaan larva dan pembesaran benih ikan manfish
sumber: Lalaukan.com
Dan untuk pemeliharaan ikan manfish di usia larva ini perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

Pemberian Pakan

Pada dasarnya larva terbagi menjadi dua jenis. Sesuai uisa serta kondisinya ada yang dinamakan pro larva dan postlarva. Prolarva adalah jenis larva yang baru menetas yang masih memiliki kuning telur pada bagian bawah tubuhnya sebagai cadangan makanan. Sedangkan postlarva adalah larva ikan yang sudah tidak memiliki kuning telur yang mulai butuh pakan dari luar.

Pada stadia prolarva antara usia 1-3 hari larva masih bisa bertahan hidup dengan kuning telur ynag melekat di tubuh mereka .Pada stadia ini pemelihara cukup mempersiapkan kebutuhan pakan untuk stadia larva berikutnya yakni stadia postlarva. Karena pada stadia post larva kuning telur yang dimilikinya sudah habis, sehingga pada masa ini larva harus mulai diberi pakan-pakan dari luar. 

Pakan yang tepat untuk larva sebaiknya jenis pakan alami yakni nauplii artemia. Pakan jenis ini diberikan  selama 15 hari semenjak larva mulai makan. Dilanjutkan kemudian dengan jenis pakan kutu air sampai usia larva 30 hari. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari dengan takaran yang tepat. Pola manajemen pemberian pakan larva yang demikian diharapkan dapat mengatasi masa-masa krusial dari larva.

Pengelolaan Kualitas Air

Selain pemberian pakan yang dikelola dengan baik. Kualitas air pada stadium larva harus benar-benar diperhatikan. Kualitas air pada stadia ini juga harus terkelola dengan baik, karena kondisi larva masih rentan terhadap perubahan atau fluktuasi suhu. Demikian juga dari sisa-sisa pakan yang diberikan sangat bisa berdampak cemar dalam air pada media pemeliharaan larava.

Salah satu jalan untuk mencegah pencemaran yang berakibat buruk terhadap kualitas air pada media tersebut adalah dengan melakukan penyiponan. Mengingat ukuran larva yang masih sangat kecil maka dalam melakukan penyiponan harus dengan hati-hati. Perhatikan dengan cermat jangan sampai larva ikut tersedot keluar. Masalah lain yang juga harus dilakukan denganhati-hati yaitu saat penambahan air kedalam media tersebut, dimana volume airnya menjadi berkurang akibat penyiponan. Untuk itu saat penambahan air tersebut sebaiknya memakai selang kecil. Hal itu agar larva tidak terganggu dengan arus air yang masuk. Dan untuk menjaga kebutuhan oksigen terlarut dalam media pemeliharaan larva, sebaiknya dilengkapi dengan alat aerasi. Dan dalam pemakaian alat aerasi tersebut cukup dengan kapasitas kecil saja.


B. Pembesaran Benih Ikan Manfish

Mengenal cara pemeliharaan larva dan pembesaran benih ikan manfish
sumber: pinhome.id

Kegiatan pembesaran benih ikan manfish merupakan kegiatan lanjutan dari pemeliharaan larva. Dalam kegiatan pembesaran benih ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan juga dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut: 

a) Pengadaan media pembesaran benih

Sebenarnya untuk media pembesaran bisa mengunakan kolam tembok, kolam terpal, box berbahan plastic ataupun akuarium. Semua jenis media tersebut dapat dipilih sesuai kebutuhan dan juga kemampuan. 

Bagi dulur yang memiliki keterbatasan tempat untuk pemeliharaan maka bisa menggunakan media akuarium dengan ukuran 80 x 40 x 40 cm3. Selain lebih simple karena bisa diatur penempatannya, akuarium juga bisa memudahkan untuk melakukan pengontrolan dan pengawasaan saat kegiatan pemeliharaan.

Kondisi akuarium yang akan digunakan harus bersih agar aman dari bibit penyakit. Demikian juga air yang  digunakan terlebih dahulu harus diendapkan dalam media penampungan minimal 24 jam sambil diberi aerasi. Hal ini penting dilakukan agar klorin serta zat racun lainnya yang terkandung dalam air dapat dinetralisir.

b) Pemindahan  benih

Waktu pemindahan benih dari akuarium pemeliharaan larva ke media pemeliharaan benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat masih sejuk dan suhu air masih rendah. Usia larva yang kita pindahkan antara 25-30 hari. Hal ini dillakukan agar benih lebih kuat dan mudah untuk segera beradaptasi dengan lingkungan barunya. 

Jika media yang digunakan dalam pembesaran benih manfish ini akuarium berukuran 80 x 40 x 40 cm3, dengan ketinggian air 30 cm maka kepadatan tebarnya antara 100-150 ekor benih. Dan pada tiap bulan atau per 3 minggunya harus melakukan penjarangan atau membagi jumlah ikan kedalam beberapa akuarium pembesaran lainnya.

c) Pemberian Pakan

Merupakan kegiatan lanjutan dari pemberian pakan saat pemeliharaan larva. Kalau pada saat kita pindah larva masih diberi kutu air maka bisa dilanjutkan, tetapi mulai diselingi pakan buatan ukuran kecil ataupun serpih. 

Frekuensi pemberian pakan sebaiknya ditingkatkan menjadi 3 kali dalam sehari. Mengingat kebutuhan pakan pada usia ini cukup besar untuk membantu benih untuk tumbuh besar. Pada usia 1.5 bulan pakan kutu air bisa diganti dengan cacing sutera. Jenis pakan hidup seperti cacing sutera ini cukup diberikan satu kali saja untuk melengkapi pakan pelet atau serpih.

d) Pengelolaan Kualitas Air

Untuk menjaga kualitas air pada akuarium pemeliharaan benih, kegiatan penyiponan tetap dilakukan seperti halnya saat pemeliharaan larva. Bahkan penyiphonan dalam pembesaran benih ini harus lebih intensif , akan sangat baik dilakukan setiap hari. Dengan penambahan frekuensi pemberian makan tentu banyak  sisa pakan serta limbah kotoran yang diproduksi ikan. Setelah penyiponan pelu dilakukan penambahan air baru sesuai  volume air kotor yang terbuang. Penambahan air dilakukan dengan menggunakan air yang telah diendapkan dan juga di aerasi.


C. Saran pemeliharaan manfish

Meski ikan manfish bisa bertahan hidup pada suhu rendah, tetapi ideal suhu air harus tetap diusahakan agar ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu air akuarium yang ideal untuk ikan manfish berkisar antara 26-30⁰C. 

Penting juga untuk memberi dekorasi tanaman air, dengan jenis tanaman yang memiliki daun lebar. Hal itu dapat mendorong ikan manfish untuk berkembang biak, selain itu juga keberadaan tanaman air dapat menciptakan kenyamanan bagi ikan manfish.

Gelembung aerasi ataupun aliran air yang dihasilkan alat sirkulasi harus diatur  agar tetap tenang. Arus air yang terlalu cepat atau kuat dapat menimbulkan stress pada ikan.

Demikian ulasan yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan untuk saran-saran dulur semua kami tunggu dikolom komentar. Salam P R U P U S slalu…………………


Comments

HITS POST

Mengenal ikan sepat hias jantan dan betina berikut cara membudidayakannya

Mengenal Ikan Channa

Benarkah ikan Guppy bisa sakit kembung?